Kamis, 30 Mei 2013

MEMPERKIRAKAN PH LARUTAN DENGAN BEBERAPA INDICATOR

Standar Kompetensi      : Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan penerapannya

Kompetensi Dasar           : Mendeskripsikan teori – teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan

Teori                                     :
Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indicator kertas lakmus. Namun, apabila ingin mengetahui berapa pH suatu larutan diperlukan indicator universal atau pH meter. Cara lain, yaitu menguji larutan tersebut dengan beberapa indicator yang telah diketahui trayek pH nya seperti pada tabel .


No.
Indikator
Perubahan Warna
Trayek pH
1.Metil JinggaMerah – Kuning2,9 – 4,0
2.Metil MerahMerah – Kuning4,2 – 6,3
3.Bromtimol BiruKuning – Biru6,0 – 7,6
4.FenolftaleinTak berwarna – Merah8,3 – 10,0
5.LakmusMerah – biru5,5 – 8,0

Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.

Tujuan                  : Memperkirakan pH beberapa larutan dengan menggunakan kertas lakmus dan beberapa  larutan indicator asam basa

Alat dan Bahan :
  1. Tabung Reaksi
  2. Pipet Tetes
  3. Rak Tabung
  4. Larutan A, B, C
  5. Air sumur
  6. Air sungai
  7. Air Cucian Beras
  8. Air PAM
  9. Air Kelapa
  10. Air Teh
  11. Larutan Indikator Asam Basa : MM, MJ, BTB dan PP
Cara Kerja           :
  1. Masukkan masing – masing larutan yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
  2. Uji sifat larutan dengan kertas lakmus merah dan biru, catat perubahan warna yang terjadi
  3. Masukkan larutan A ke dalam empat buah tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
  4. Teteskan dengan menggunakan pipet tetes larutan indicator Metil Merah pada tabung 1, Metil Jingga pada tabung 2, Bromo Timol Biru pada tabung 3 dan Fenol Ftalein pada tabung 4
  5. Amati perubahan warna yang terjadi
  6. Lakukan hal yang sama (langkah 3 – 5)  pada larutan yang lain
Hasil Pengamatan           :
  1. Pengujian dengan kertas lakmus
No.LarutanPerubahan WarnaPerkiraan pH
Lakmus MerahLakmus Biru
1.ABiruBiru≥ 8,0
2.BMerahBiru7
3.CMerahMerah≤ 5,5
4.Air SumurMerahBiru7
5.Air SungaiMerahBiru7
6.Air PAMMerahBiru7
7.Air TehMerahUngu5,5-8,0
8.Air Cucian BerasMerahUngu5,5-8,0
9.Air KelapaMerahMerah≤ 5,5

2. Pengujian dengan larutan indikator
No.
Larutan
Perubahan Warna
Perkiraan pH
MM
MJ
BTB
PP
1.
A
 Jingga Jingga BiruUngu ≥ 10
2.
B
Merah Jingga HijauTidak berwarna2,9-4,0
3.
C
 Pink Merah Merah muda Tidak berwarna≤ 2,9
4.
Air Sumur
Jingga Jingga HijauTidak berwarna6,3
5.
Air Sungai
 Jingga Jingga Hijau ArmyTidak berwarna6,3
6.
Air PAM
 Jingga Jingga HijauTidak berwarna6,3
7.
Air Teh
Merah Jingga KuningTidak berwarna 2,9-4,0
8.
Air Cucian Beras
 Merah Jingga KuningTidak berwarna  2,9-4,0
9.
Air Kelapa
 Merah Jingga KuningTidak berwarna  2,9-4,0
Pembahasan                      :

1. Sebutkan larutan apa saja yang bersifat asam, basa dan netral! 
 Asam: Larutan C, Air teh, Air cucian beras, Air kelapa
 Basa : Larutan A
 Netral : Larutan B, Air sumur, Air sungai, Air PAM

2. Bagaimanakah nilai pH untuk larutan yang bersifat asam, basa dan netral?
 Asam : 1-6
 Netral : 7
 Basa : 8-14 

Kesimpulan                        : 
Kita dapat mengukur PH suatu larutan dengan bantuan kertas lakmus. Jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru berarti larutan tersebut adalah larutan basa. Jika kertas lakmus biru berubah menjadi merah berarti larutan tersebut adalah larutan asam. Apabila lakmus berwarna merah dan biru tidak berubah warna maka larutan tersebut termasuk larutan netral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar